Liputan6.com, Jakarta Film Kajeng Kliwon bersiap tayang di Indonesia. Selain di Indonesia, film ini juga dijadwalkan akan mengikuti Festival Film di Busan, Korea Selatan, yang diadakan pada 3-12 Oktober 2019.
Seperti dikatakan oleh produser film Kajeng Kliwon, Watin Ciptawan, filmnya tersebut sudah didaftarkan di Busan Film Festival 2019.
"Semoga film Kajeng Kliwon diterima masyarakat. Kami sengaja mengangkat budaya yang masih ada di Bali sampai sekarang. Lewat film ini, masyarakat dunia akan tahu jika kita punya budaya yang sangat sakral," kata Watin Ciptawan dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Jumat (28/6/2019).
Upacara Kajeng Kliwon yang merupakan salah satu ritual masyarakat di Bali ketika memberikan korban suci sebagai persembahan kepada Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan yang Maha Esa).
Ritual keagamaan sekaligus budaya tersebut menarik sutradara Bambang Drias untuk mengangkat kisahnya ke layar lebar. Upacara Kajeng Kliwon termasuk dalam upacara Dewa Yadnya.
Masyarakat Hindu di Bali mempercayai bahwa upacara Kajeng Kliwon begitu suci sehingga dianggap keramat. Kisah tersebut kemudian diangkat Bambang Drias sebagai cerita dalam film terbarunya.
"Cerita dalam film Kajeng Kliwon ini begitu menarik. Masyarakat Bali wajib tonton film ini," kata Bambang Drias.
Budaya
Bambang Drias sedang berupaya mengangkat cerita budaya yang masih sangat dipercaya masyarakat, seperti Kajeng Kliwon di Bali.
Tidak hanya mengangkatnya ke film, Bambang Drias juga ingin mengenalkan ritual Kajeng Kliwon ke anak-anak muda generasi milenial lewat film tersebut.
Dukungan
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana sangat mendukung pembuatan dan pemutaran film Kajeng Kliwon.
Film tersebut, kata Tjokorda Oka Artha Ardhana, sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju Bali era baru karena mengangkat kebudayaan Bali.
No comments:
Post a Comment