Liputan6.com, Jakarta Titiek Puspa bukanlah nama yang asing bagi masyarakat Indonesia. Sudah lebih dari 50 tahun Titiek Puspa berkiprah di dunia musik.
Beberapa lagu yang diciptakan Titiek Puspa menjadi hits pada masanya, seperti "Apanya Dong", "Bing", "Dansa Yo Dansa", dan "Bimbi". Karya-karya apik tersebut diciptakan Titiek Puspa dari perasaan terdalamnya tentang segala peristiwa yang terjadi di dalam hidupnya.
Tumbuh dalam masa-masa sulit, Titiek Puspa tak gentar memperjuangkan impiannya menjadi seorang penyanyi. Berbagai hambatan dan kejadian unik turut mewarnai perjalanan artis serba bisa ini dalam meraih mimpi tersebut.
Lantas, hal apa saja yang melatarbelakangi Titiek Puspa menjadi seorang penyanyi? Berikut empat fakta awal mula Titiek Puspa menjadi seorang penyanyi, yang diceritakan dalam buku karya Alberthiene Endah berjudul Titiek Puspa A Legendary Diva.
1. Mengenal Musik dari Suara Kereta Api
Sebuah peristiwa menarik terjadi pada Titiek Puspa ketika dirinya masih bersekolah di Sekolah Dasar Pendowo, Magelang. Untuk bisa mencapai sekolah, Titiek Puspa harus menumpangi kereta dari Kranggan menuju Magelang.
Dalam perjalanan, Titiek Puspa mengalami sebuah keajaiban dalam hidupnya. Ketika Titiek Puspa hendak pulang sekolah, suara-suara yang dihasilkan kereta dari Magelang menuju Kranggan memberikan perubahan besar pada hidup Titiek Puspa.
Titiek Puspa secara tiba-tiba menemukan ketertarikan pada berbagai jenis suara yang dihasilkan oleh kereta tersebut. Roda kereta yang bergesekan dengan rel, bunyi asap, dan suara mesin kereta seketika menjelma menjadi suatu bentuk musik dan senandung merdu bagi Titiek Puspa. Dari sinilah Titiek Puspa menemukan bakatnya dalam menciptakan lagu.
2. Lahirnya Nama Titiek Puspa
Ketika masih duduk di bangku sekolah, pelajaran menyanyi menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh Titiek Puspa. Berkat keindahan suaranya, Titiek Puspa dipercaya menjadi wakil lomba menyanyi antar sekolah di Semarang.
Namun, Titiek Puspa sempat ragu dalam mengikuti lomba tersebut. Titiek Puspa khawatir ayahnya tidak merestui keinginannya mengikuti lomba bernyanyi.
Kala itu, sahabat Titiek Puspa, Yayuk, menyadari perasaan Titiek Puspa yang sedang dilanda dilema. Yayuk pun terus-menerus meyakinkan Titiek Puspa untuk mengambil kesempatan tersebut.
Bahkan, Yayuk adalah orang yang mengusulkan nama panggung Titiek Puspa untuk wanita pemilik nama asli Sumarti ini. Hal ini dilakukan Yayuk untuk menyembunyikan kabar tersebut dari keluarga Titiek Puspa.
3. Dilarang Ayah untuk Menjadi Seniman
Ayah Titiek Puspa, Tugeno Puspowidjojo, memiliki sebuah prinsip agar anak-anaknya serius menempuh pendidikan dan tidak bermain-main di dunia seni. Meski gemar bermain wayang orang, ayah Titiek Puspa tak ingin dunia seni menjadi pekerjaan utama anak-anaknya.
Namun, hal itu tak menurunkan semangat Titiek Puspa dalam mengejar impian menjadi seorang penyanyi. Salah satu kakak laki-laki Titiek Puspa, Mas Sum, memberikan dukungan pada adiknya dan berupaya membujuk sang ayah.
Usaha Mas Sum berbuah manis. Akhirnya, sang ayah mengizinkan Titiek Puspa untuk mengikuti lomba bernyanyi di Jakarta. Namun, persetujuan tersebut diikuti dengan sebuah syarat, Mas Sum harus menjaga Titiek Puspa selama berada di Jakarta.
4. Mengidolakan Bing Slamet
Titiek Puspa sangat menyukai koleksi lagu-lagu terkenal Bing Slamet. Titiek Puspa merasakan getaran dalam hatinya setiap kali mendengarkan suara Bing Slamet.
Penghayatan Bing Slamet dalam melantunkan lagu juga mampu membuat Titiek Puspa terhanyut. Berkat kesukaannya pada Bing Slamet, Titiek Puspa bertekad melatih vokal dan penghayatannya dengan lebih giat.
Pengamatan Titiek Puspa pada sederet penampilan Bing Slamet mengantarkannya pada sebuah mimpi besar. Titiek Puspa menjadi sangat yakin pada keputusannya untuk meniti karier di dunia tarik suara.
(Affiyah Tri Yuni Sari/Mgg)
No comments:
Post a Comment