Liputan6.com, Jakarta - Rosa Meldianti mengaku sudah kebal dengan caci maki warganet. Yang terbaru, saat tampil di Jakarta Fashion Week 2020 di Senayan City Jakarta akhir bulan lalu, Rosa Meldianti lagi-lagi dicaci warganet.
Ini bermula saat Rosa Meldianti melenggang di catwalk mengenakan gaun rancangan Barli Asmara. Ada yang menyebut Rosa Meldianti boncel dan mirip baju berkabung.
Keponakan Dewi Perssik ini pun ngamuk. “Buat yang gak ngerti, gak usah sok-sokan ngerti. Ngomong baju yang Meldi pakai baju berkabung,” cetus Rosa Meldianti via Instagram Stories.
Karena bukan kali pertama dikritik warganet, Rosa Meldianti mengaku tak seemosi dulu. Dalam sesi wawancara khusus dengan Showbiz Liputan6.com, Rosa Meldianti menjelaskan soal caci maki yang diterimanya.
Ibarat Api
“Warganet mengkritik pasti ada penyulutnya. Ibarat api pasti ada yang mulai (menyalakan). Saya enggak menyalahkan siapa pun karena tahu warganet melakukan itu berdasarkan katanya katanya," Rosa Meldianti mengatakan.
Buto Ijo
Rosa Meldianti mengingat, dulu ia pernah dikatai warganet buto ijo. Ada pula yang menyebut pedangdut kelahiran Jember, 16 Mei 1996 ini ular.
“Saya dibilang buto ijo dan ular. Ada saat di mana emosi saya tersulut. Saat sedang makan bersama keluarga kemudian ada yang memotret tanpa izin, langsung saya rampas ponselnya karena mengganggu privasi gitu kan. Kalau dikatai ya sudah masa bodo dan saya mencoba berpikir positif,” ujarnya di Jakarta, baru-baru ini.
Makin Terkenal
Rosa Meldianti menambahkan, “Dalam arti begini, dengan adanya haters, banyak yang kepo sama kehidupan saya. Makin banyak yang ingin tahu Meldi, semakin terkenal dan semakin banyak pekerjaan saya.”
Di pengujung percakapan, Rosa Meldianti menegaskan tidak tersinggung digelari buto ijo dan ular oleh warganet.
Jadi Cinderella
“Saya tidak marah, kok. Ya memang saya buto ijo dulunya, sekarang saya sudah berubah menjadi Cinderella,” ia menukas. Ketika gelar-gelar negatif menghampiri, Rosa Meldianti terus berpikir positif.
“Semua itu tergantung cara berpikir kita. Kalau kita melihat hal negatif dari sudut pandang negatif hasilnya akan negatif. Hal negatif sebesar apa pun kalau kita mau mencari sisi positifnya, pasti akan ada hasilnya,” pungkas Rosa Meldianti. (Wayan Diananto)
No comments:
Post a Comment