Liputan6.com, Jakarta Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi, telah tayang di bioskop Tanah Air sejak 18 April 2019 lalu. Film ini, diangkat dari cerpen Seno Gumira Ajidarma, mengenai seorang wanita bernama Sophie (Elvira Devinamira).
Ia adalah gadis cantik yang berada di sebuah Kampung yang menjadi sumber fantasi para lelaki di tempatnya tinggal.
Ternyata, syuting Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi benar-benar digelar di satu sudut perkampungan Jakarta.
"Syutingnya di suatu daerah dekat sebuah pemakaman besar, di Kuningan," tutur Maryam Supraba, salah satu pemain Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi, saat bertandang ke kantor Liputan6.com di Gondangdia, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Perkampungan
Maryam mengatakan, peraturan di perkampungan ini terbilang cukup ketat. Segala kegiatan, harus dilaporkan terlebih dulu ke ketua RT atau RW setempat.
"Sebelumnya saya enggak menyangka bahwa di gedung-gedung yang tinggi itu ada perkampungan yang cukup padat dan ketat," tuturnya.
Sementara pemain film yang lain, Agus Wibowo, mengingat ada lokasi yang memiliki aroma kurang enak karena dekat dengan kali. "Tapi [syuting] cuma sehari terus selesai," tuturnya.
Akrab
Meski begitu para pemain Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi begitu menikmati suasana syuting di perkampungan tersebut. Salah satunya, karena rasa kekeluargaan di antara para pemainnya yang begitu kental.
Mereka tak ragu untuk nongkrong di lokasi syuting meski belum giliran diambil gambarnya.
"Kadang-kadang di-calling jam dua belas, jam delapan mereka sudah pada di situ semua. Ini yang membuat kita kuat syuting satu bulan secara mengasyikkan," kata Agus Wibowo.
No comments:
Post a Comment