Pages

Saturday, August 31, 2019

Bumi Manusia dan Gundala Sukses, Hanung Bramantyo Ingatkan Ini

Liputan6.com, Jakarta - Akhir tahun lalu sejumlah sineas dan pemain film ketar-ketir. Panasnya suhu politik dikhawatirkan berdampak pada jumlah penonton film Indonesia tahun ini. Hanung Bramantyo pun semula khawatir.

Namun pencapaian Bumi Manusia dengan 1,1 juta penonton pekan ini dan performa Gundala pada hari pertama penayangan membuat Hanung Bramantyo lega. Empat tahun terakhir, selalu lebih dari 10 film Indonesia yang tembus sejuta penonton.

Secara angka tampak subur dan membanggakan. Hanung Bramantyo mengingatkan industri film lokal belum bisa disebut stabil.

“Apakah (industri film Indonesia) sudah bisa dibilang stabil? Belum. Karena dari film Indonesia yang dirilis bareng Bumi Manusia, yang tembus sejuta penonton hanya Bumi Manusia. Yang lainnya hanya berapa ratus ribu bahkan ada yang tidak sampai 30 ribu,” ulas Hanung Bramantyo kepada Showbiz Liputan6.com, di Jakarta, baru-baru ini. 

Bikin Lega

[Bintang] Hanung Bramantyo
"Ini jomblo milenial. Lebih seru. Saya merasa tidak menemukan satu joke secerdas itu. Pengen bikin film komedi seperti itu. Akhirnya remake film saya sendiri," kata Hanung di Kemang Village, Jakarta Selatan, Jumat (29/9) malam. (Nurwahyunan/Bintang.com)

Dua atau tiga film dalam negeri berangkat bareng ke bioskop setiap Kamis. Sayangnya, hanya satu atau bahkan tak ada sama sekali yang pulang membawa gelar box office.

Agustus ini misalnya, hingga artikel ini disusun hanya Bumi Manusia yang meraih sejuta penonton. Gundala masih berjuang mendapat angka fantastis. Film Wedding Agreement yang tayang awal bulan ini melampaui 850 ribu penonton.

“Ada Wedding Agreement yang melegakan jumlah penontonnya. Lain ceritanya kalau film ini sejuta penonton, lalu Makmum juga sejuta penonton,” ujar sutradara Get Married dan Ayat-ayat Cinta

Banyak Pekerjaan Rumah

[Fimela] Hanung Bramantyo
Launching poster film Bumi Manusia (Adrian Putra/Fimela.com)

Bulan ini, fenomena dilematis kembali terjadi. Gundala mendapat jatah 400 layar, Twivortiare 300-an layar. Alhasil film Indonesia yang dirilis sebelumnya kehilangan jumlah layar dalam jumlah dramatis.

“Sementara film import seperti Angel Has Fallen sendiri penontonnya masih tinggi. Ada banyak pekerjaan rumah untuk film Indonesia,” urai Hanung Bramantyo seraya berharap genre dan tema film Indonesia makin beragam. Dengan begitu, masyarakat makin punya banyak pilihan saat ke bioskop.

(Wayan Diananto)

Lanjutkan Membaca ↓

Let's block ads! (Why?)

https://m.liputan6.com/showbiz/read/4050934/bumi-manusia-dan-gundala-sukses-hanung-bramantyo-ingatkan-ini

No comments:

Post a Comment