Liputan6.com, Jakarta - Pekan ini, film Indonesia bertabur kabar baik. Bumi Manusia merangkul 1,1 juta penonton lebih. Gundala, meraih 170 ribu penonton lebih pada hari pertama penayangan. Semantara Twivortiare yang rilis pada hari yang sama, Kamis 29 Agustus 2019, menyerap 50 ribu penonton lebih.
Rumah produksi Screenplay Films mengonfirmasi kebenaran kabar ini lewat Instagram. Di Instagram Stories, Screenplay Films mengunggah foto Gundala dengan latar garis-garis oranye kuning tak beraturan.
“Terima kasih 174.013 penonton yang sudah bertemu Gundala di hari pertama,” demikian status teks yang menyertai foto Gundala.
Dengan jumlah layar mencapai 400 lebih di seluruh Tanah Air, Gundala diharapkan jadi film Indonesia kesebelas yang tembus sejuta penonton tahun ini. Salah satu pemain film Gundala, Bront Palarae, menyebut pencapaian Gundala di tangga box office Indonesia tak luput dari peran besar masyarakat Indonesia.
Jalan Baru untuk Superhero Indonesia
Ia juga mengingatkan peran Joko Anwar yang menulis sekaligus menyutradarai.
“Dia (Joko Anwar, selama reading dan syuting) sangat detail, perfeksionis, tapi masih (mau) mendengar masukan dari pihak lain termasuk para pemain,” beri tahu Bront Palarae kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta, baru-baru ini.
Lewat Gundala, Joko Anwar bermaksud membuka jalan bagi lahirnya karakter pahlawan super dengan cita rasa lokal yang dekat dengan masyarakat Indonesia. Bront Palarae mendukung upaya ini.
Lebih Menantang
Aktor Malaysia ini menyebut sudah saatnya film Indonesia punya jagat sinema sendiri. Dibandingkan dengan peran sebelumnya di film Pengabdi Setan, Bront Palarae menilai jadi penjahat di film superhero lebih menantang.
“Di film horor, ada banyak kejutan yang membuat kamu takut dan para pemain mengetahuinya di lokasi syuting. Di genre aksi superhero, butuh imajinasi mengingat ada polesan di tahap pascaproduksi. Sebagai pelakon saya harus bisa membayangkan dan menyiapkan energi untuk itu,” tutup pemeran Pengkor di film Gundala.
(Wayan Diananto)
No comments:
Post a Comment