Liputan6.com, Jakarta Bermain sinetron mungkin sudah biasa bagi Ranty Maria. Maklum, sudah banyak sinetron yang dibintanginya. Namun apa jadinya kalau Ranty diminta untuk menjadi penulih suara atau dubber untuk sebuah film animasi.
Ranty Maria pun sudah pasti mengalami kesulitan saat menjadi dubber untuk film animasi Titus Mystery of The Enygma. Pantas saja, sulih suara yang dilakukannya ini merupakan pengalaman pertama.
“Susah sih awalnya. Ini soalnya pengalaman pertama aku,” ujar Ranty Maria saat ditemui di peluncuran poster film animasi Titus Mystery of The Enygma di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, baru-baru ini.
Berbeda
Menyulih suara dengan main sinetron memang dianggap sangat berbeda oleh mantan kekasih Ammar Zoni ini. Katanya, dibutuhkan kestabilan suara saat mengisi suara selama kurang lebih 14 jam.
"Bayangkan saja, aku datang jam 9 pagi selesai jam 10 malam, cuma break makan siang dan makan malam, kayak 10 menit sisanya dubbing," kata Ranty Maria.
Beda Karakter
Apalagi, karakter yang diperankannya berbeda dengan pribadinya. Tokoh yang di sulih suarakannya bertolak belakang dengan dirinya.
"Aku menjadi Fyra yang tomboy, dan ini berbeda dengan dengan Ranty. Soalnya Ranty kan nggak tomboy. Di sini Fyra diceritakan tegas dan to the point, jadi sebenarnya susah banget buat aku untuk bangun karakter dia," ujarnya.
Seru
Namun meski begitu, menjadi penyulih suara merupakan pengalaman baru. Dirinya mengaku senang dengan pengalaman ini. Semua ini dilakukannya secara otodidak.
“Sebenarnya aku enggak ada belajarnya dulu karena semuanya dadakan, paling kayak napasnya, penggalan-penggalannya, seru sih,” ujarnya.
Cerita
Dalam film animasi Titus Mystery of The Enygma bercerita tentang tikus detektif yang sangat menyukai enigma. Tikus bernama Titus itu bersama kedua temannya berusaha membongkar kejahatan yang terjadi di kota Steamburg.
Salah satu musuh terbesar mereka adalah kucing bernama Bulpan. Untuk menyembunyikan kejahatan yang dilakukan Bulpan, dirinya memiliki profesi lain, yaitu sebagai pebisnis properti dan energi.
No comments:
Post a Comment